buto-buto galak, solahmu
lunjak-lunjak,
mlaku sigrak-sigrak, nyandhak
sampur nuli tanjak,
katek bali maneh, rupamu ting celoneh,
iki buron apa tak
sengguh buron kang remeh,
lha wong kowe..we..we sing
mara-marai
lha wong kowe..we..we sing
mara-marai
aku wedi ayo kanca
padha bali, galo kae-galo kae,
rupane ting celoneh
neh neh neh ...
mripate plerak-plerok
rok rok rok ......
kulite ambengkerok rok
rok rok ......
hi..hi.. aku wedi…..ayo
kanca padha bali
Lagu ini sering aku dengarkan waktu dulu di masa kanak
kanakku, dan aku tertarik untuk menarikannya. Namun apa daya waktu itu semuanya
serba tak mungkin. Tapi lagu itu tetap ku ingat hingga sekarang.
Dalam bayanganku waktu itu, ini adalah lagu dan tari dolanan
anak anak yang mempunyai maksud pitutur yang menggambarkan adanya sosok seorang
raksasa yang buruk rupa, yang sifatnya adalah galak, mudah marah, tingkah
lakunya tak tahu sopan santun (buto-buto
galak, solahmu lunjak-lunjak).
Cara berjalannya juga tak beraturan namun penuh semangat,
mengambil suatu alat untuknya bekerja. (mlaku
sigrak-sigrak, nyandhak sampur nuli tanjak), dan suka mengurusi sesuatu
yang sama sekali tak penting, hanya untuk keisengan dan kegembiraannya semata (iki buron apa tak sengguh buron kang remeh ),
dan mereka hanya bereaksi atas sesuatu yang telah terjadi (lha wong kowe..we..we sing mara-marai ), dan membuat anak anak
takut karenanya (aku wedi ayo kanca padha
bali, galo kae-galo kae).
Wajahnya penuh dengan corat coret kotor karena tak pernah
mandi.( rupane ting celoneh neh neh neh ...)
Matanya besar dan suka melotot kesana kemari, (mripate plerak-plerok rok rok rok ......)
Kulitnya tebal dan kasar seperti kulit kayu.( kulite ambengkerok rok rok rok ......)
Dan menakutkan bagi anak anak yang tak menurut pada kata
kata orang tuanya.
Saat itu aku berpikiran bahwa lagu ini adalah lagu untuk
menakut-nakuti anak anak yang nakal dan tak menurut pada orang tuanya, terutama
saat anak anak menolak untuk disuapi makan oleh orang tuanya.
*pengalaman
pribadi...hehehe....