SESERATAN: March 2020

Friday, March 13, 2020

Petilasan Brawijaya V di Patuk Gunungkidul

Petilasan Brawijaya V terletak di RT 03 RW 01 Padukuhan Batur yang merupakan tempat Wisata Budaya dan Spiritual. Menurut Jumbadi selaku Juru Kunci di sana, Petilasan Brawijaya V ini dulunya adalah tempat ari-ari (tali pusar) Raden Brawijaya ditanam dan ditandai dengan ditanami Pohon Beringin. Sampai sekarang pohon tersebut masih hidup dan disakralkan oleh warga masyarakat sekitar.

Beberapa tokoh masyarakat di sekitarnya masih percaya dengan hal-hal yang mistis yang berkaitan dengan pohon beringin tersebut. Setiap Bulan Suro tempat itu dibersihkan dan diberi sesaji yang bertujuan untuk persembahan bagi nenek moyang. Pohon Beringin tersebut dibalut dengan kain kafan yang diganti setiap satu tahun sekali pada Bulan Suro.

Warga Batur masih menjunjung tinggi tradisi ini dan melestarikannya sampai sekarang. Petilasan ini juga selalu dibersihkan oleh warga secara bersama-sama setiap bulannya. Selain itu, rencananya petilasan tersebut akan dijadikan tempat Wisata Budaya dan Sipritual namun belum dapat terwujud sampai sekarang.

https://www.google.com/search?q=petilasan+brawijaya+patuk&oq=petilasan+brawijaya+patuk&aqs=chrome..69i57.10219j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Arca Bhagavati Arya Tara Devi, Ngoro oro, Patuk, Gunungkidul

Arca Bhagavati Arya Tara Devi. Arca ditemukan tanggal 20 Oktober 1955 di Pijetan, Desa Ngoro-oro, Patuk, Gunung Kidul. “Sang Dewi” berasal dari masa klasik antara abad 8-12 M. Ia berbahan dasar perunggu berlapis emas 22 karat dengan teknik pembuatan “a cire perdue” dan “incrussi”. Kepala arca ini berukuran tinggi 33 cm dan lebar 17 cm.

Team Ekspedisi Patuk berusaha melacak temuan lain di lokasi ini. Ditemani oleh perangkat Desa Ngoro oro, team behasil mencapai koordinatnya yaitu 7°50'37.4"S 110°31'49.5"E, -7.843721, 110.530413. Sebuah lokasi yang tak mungkin terjangkau tanpa bantuan perangkat desa.

Konon arca itu ditemukan terpendam dalam tanah saat si pemilik lahan membuat rumah. Team berusaha melacak jejak yang ada di sekitar, namun hanya menemui beberpa batu lumpang berukuran sedang, dan jalur purba. Sebuah sendang yang telah tertimbun tanah juga tak dapat dikenali lagi. Masih sangat menarik untuk ditelisik lebih lanjut.