Wednesday, May 8, 2019

Candi Gampingan

 Kompleks Candi Gampingan terletak di Dusun Gampingan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Candi Gampingan terletak pada koordinat 1100 26’ 10,06” BT dan 7050’ 09,55” LS dengan ketinggian 56,469 m di atas permukaan laut.

Candi Gampingan ditemukan pertama kali pada bulan Juni 1995 oleh Bapak Sarjono sewaktu menggali tanah untuk pembuatan batu bata. Dari hasil peninjauan yang dilakukan oleh SPSP DIY (sekarang BP3 Yogyakarta) dapat diketahui bahwa pada Candi Gampingan di-temukan struktur bangunan berupa candi dari bahan batu putih. Candi Gampingan berada pada kedalaman 120 cm di bawah permu­kaan tanah akibat tertimbun lahar vulkanik.

Pada saat ditemukan, dalam candi ini terdapat tiga buah arca Dhyani Buddha Wairocana yang terbuat dari perunggu, dua buah arca Jambhala dan Candralokeswara dari batu andesit, benda-benda dari emas, dan beberapa benda keramik. Pada bagian kaki dari Candi Gampingan ini terdapat relief binatang katak dan unggas (burung pelatuk, burung gagak, dan ayam jantan). Dengan adanya arca Jambhala dan Dhyani Buddha Wairocana, maka diperkirakan Candi Gampingan merupakan tempat pemujaan agama Buddha aliran Mahayana.

Di kompleks Candi Gampingan terdapat tujuh buah bangunan dari batu putih yang kondisinya hanya tinggal sisa-sisa saja. Salah satu bangunan candi mempunyai ukuran 4,64 x 4,65 m dan diperkirakan sebagai bangunan induk, namun sayangnya bangunan tersebut tinggal sisa-sisa berupa delapan lapis susunan batu setinggi 1,2 m.

Di dalam bangunan induk ditemukan tiga buah arca Dhyani Buddha Vairocana dari perunggu, arca Jambhala, dan arca Candralokesvara dari batu andesit, satu buah fragmen arca dari keramik, delapan buah miniatur benda emas dan satu buah cincin emas serta fragmen-fragmen gerabah.

Fragmen arca yang ditemukan di dalam sumuran candi induk terbuat dari keramik dengan glasir warna hijau berukuran tinggi 6,5 cm, lebar 6,3 cm dan tebal 3,8 cm. Bagian arca yang ditemukan adalah kaki kanan, tangan sampai lengan kanan dan memakai gelang tangan, ibu jari hilang. Diduga arca ini merupakan arca Buddha Aksobhya sebagai Dhyani Buddha yang kedua. Aksobhya digambarkan bersikap tangan Bhumisparsamudra (untuk tangan kanan) dan Dhyanamudra (untuk tangan kiri). Berdasarkan arca-arca yang ditemukan, Candi Gampingan diperkirakan merupakan candi Buddha yang menempatkan Dewa Jambhala sebagai dewa utama yang dipuja, sedangkan arca Candralokesvara yang ditemukan bersama-sama dengan Jambhala menunjukkan aliran Tantraisme dalam Buddha Mahayana.

Sampai saat ini, data tertulis mengenai pembangunan Candi Gampingan belum ditemukan. Didasarkan pada gaya seni bangunan dan arca yang terdapat pada Candi Gampingan menunjukkan ciri abad IX Masehi.


 sumber : Candi Gampingan


















No comments:

Post a Comment