Wednesday, February 3, 2021

Yoni Ngepos Ngablak Srumbung Magelang

 

Yoni dan Topiary

Di dunia ini ada banyak keindahan yang belum terekam oleh mata kita secara langsung, Anda setuju? Salah satunya adalah seni topiary atau karya seni pangkas tanaman, bisa juga disebut seni mengukir tanaman, seni memahat tanaman. Seni ini melibatkan kegiatan membentuk tanaman hias menjadi satu bentuk figur yang unik dan kreatif dengan cara memangkasnya. Para penggemar tanaman hias di dunia tidak akan bisa melewatkan seni yang melibatkan tanaman hias menjadi suatu ornamen penghias di kebun mereka yang satu ini.

Di karya seni topiary ada banyak figur kreatif yang bisa dibuat, umumnya para ‘pemahat tanaman’ (tanaman hias yang biasanya dipahat atau dibentuk adalah krokot, coleus, dll) adalah berbagai bentuk hewan (misal naga, kupu-kupu, hewan lumba-lumba, burung), bangunan penting (misal bentuk candi, istana, gerbang), bahkan kegiatan manusia sampai bentuk-bentuk abstrak menakjubkan.

Topiary Eropa berasal dari zaman Romawi . Sejarah Alam Pliny dan penulis epigram Martial memuji Gayus Matius Calvinus , dalam lingkaran Julius Caesar , dengan memperkenalkan topiary pertama ke taman Romawi , dan Pliny the Younger menjelaskan dalam sebuah surat sosok rumit binatang, prasasti, cyphers dan obelisk di tanaman hijau yang terpotong di vila Tuscan miliknya (Epistle v.6, to Apollinaris). Di dalam atrium rumah atau vila Romawi , tempat yang dulunya cukup sederhana, seni topiarius menghasilkan lanskap miniatur (topos ) yang mungkin menggunakan seni pohon pengerdilan, juga disebutkan, tidak setuju, oleh Pliny ( Historia Naturalis xii.6).

Entah... apakah beliau Bapak Kaos Hitam yg diapit 2 orang klayapan ini sadar atau tidak telah memeragakan salah satu seni tapiory yg telah dikenal sejak Jaman Romawi. 

Pohon beringin dia rekayasa sedemikian rupa sehingga bla bla bla......Sekaligus yoni yg Beliau selamatkan dari terjangan banjir lahar di tahun 1968 ini. Hebat 































No comments:

Post a Comment