Pedukuhan
Nglampar, Wiladeg, Karangmojo, Gunungkidul
Warga
sekitar gak ngerti Situs Wiladeg, apalagi “nandi”. Bisa diartikan “nang endi”
koyo wong takon.
Paling penak
takon “Mbah, wonten reca?”
Jawabane
“Woh......Kali Banteng kui...... kono Mas...pinggir kali kae.”
Cussss...beres.
Ndilalah juru kuncine, Pak Dukuh, omahe ngarep reca iku. Langsung ae bras bres
dikancani lan dicritani.
Manurut Pak
Dukuh, selain arca sapi (nandi) masih ada arca banteng satu lagi di dusun itu,
di halaman warga. Banteng lanang, sedangkan yang di sebut sebagai Situs Wiladeg
iku banteng wedok.
Selain
banteng, di lokasi itu juga ada reca yang lain, wujude patung manusia. Bukan
hewan, dan utk alasan keamanan, dikubur di tempat tersebut.
Terdapat mata air sebelah kanan dari patung sapi,
terdapat susunan batu yang ditengarai sebagai batu batu candi, dimana terdapat
cerat dan tersusun ke bawah.
Sementara
itu, dari lokasi sekitar 300 meter di sebelah utara patung sapi, di belakang
rumah warga, berupa batu batuan candi yang membentuk semacam pagar/pondasi,
pernah didukir2 dinas tapi kemudian dikubur lagi.
Ditemukan pecahan
yoni yang berada di kebon warga, sekitar 300 meter sebelah selatan patung sapi.
Jare Pak
Dukuh, masih banyak benda benda semacam itu, namun sudah pada hilang. Yang
paling dia ingat adalah sebuah batu menyerupai alu, besar, yang dulu pernah dia
temukan, setelah dicek, sudah raib entah kemana.
Dalam
kesempatan ini Pak Dukuh njaluk tulung disampaikan ke dinas terkait untuk bikin
tetenger atau apa, agar masyarakat lbh peduli, hati hati dan ikut menjaga jgn
sampai hilang dicuri orang
Pak Dukuh
siap bekerja sama kok. Ini nomer hp Beliau 085228397848. Pak Dwi. Dukuh
Nglampar.
poto 17 september 2020
No comments:
Post a Comment