Situs Prajna Paramita Sanggrahan Caturharjo
Dua orang laki laki usia setengah baya, terlihat hampir selesai melakukan pekerjaan di sawah. Mereka sedang duduk berbincang bincang saat ku lewat di jalan. Melihat mereka telah santai, aku mendekatinya. Sangat mudah bagiku untuk berbaur dengan mereka, karena aku adalah orang desa, dan sering pula mengerjakan sawah untuk membantu ayah waktu aku masih kecil hingga dewasa.
Ku sulut rokokku sambil membuka pembicaraan. Ketertarikanku akan batu batu peninggalan jaman dahulu, mengarahkan pembicaraan ke bahasan itu. Mereka berdua saling pandang dan berusaha mengingat tentang batu batu candi yang mungkin pernah mereka lihat di sekitarnya.
“Kalau batu batu seperti yang Mas maksud, kayaknya kok tidak ada. Tapi kalau arca, ada di tetangga saya Mas. Nanti coba dilihat.” Kata salah satu dari dua laki laki itu, sambil mengemasi barang barangnya.
“Baik Pak, saya beli keperluan tukang dulu, nanti saya langsung menuju rumah Bapak.” Jawabku riang.
“Silahkan Mas...” Beliau menutup pembicaraan.
Tak lama kemudian aku telah sampai di lokasi tempat arca dimaksud. Hmmmm... luar biasa.
Konon, arca itu dibawa pulang karena si pemilik sudah tidak mengingingkannya lagi, dan masih ada beberapa arca seperti ganesha dan dewi durga yang kini keberadaannya sduah tak diketaui lagi. Sayang sekali, dan hanya itu cerita yang aku dapat.
Menurut yang ku baca dari browsing, arca semacam ini adalah arca Prajna Paramita.
Prajna Paramita adalah salah satu aspek sifat seorang bodhisattwa yang disebut paramita. Arti harafiahnya adalah "kesempurnaan dalam kebijaksanaan" dan merupakan salah satu dari enam atau sepuluh sifat transedental manusia. Selain itu dikenal pula sutra-sutra Prajñāparamitā, suatu jenis literatur Buddha mazhab Mahayana yang berhubungan dengan Kesempurnaan Kebijaksanaan. Istilah Prajñāparamitā tidak pernah merujuk kepada salah satu teks khusus tetapi kepada sebuah khazanah teks.
Sumber : Prajna Paramita
No comments:
Post a Comment