Tuesday, October 8, 2019

Ekspedisi Menoreh : Peradaban Kalirejo-Ngaseman

 Fakta menarik saya temukan saat melakukan penelusuran ini. Awal mula, saya dan team menelusuri sebuah jejak peninggalan masa silam yang berupa 2 buah yoni yang berada di bantaran sungai purba di wilayah Kalibuka, desa Teseran tepatnya. (baca tulisan saya tentang yoni kalibuko).
Penelusuran selanjutnya, atas petunjuk Beliau, saya dan team melaukan penelusuran  di dusun Gunung Kukusan yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer. sayang sekali 2 buah yoni tidak kami temukan, sudah diamankan oleh dinas, kata pemilik lahan. 
Kamudian atas petunjuk Beliau juga, kami menelusuri lokasi ketiga, di wilayah Ngaseman. di sebauh gumuk, kami menemukan sebuah lingga yang cukup besar, diantar oleh pemilik lahan. 
Yang menarik adalah, ketiga obyek tersebut berada tak jauh dari bantaran sungai purba yang sama, dengan jarak yang relatif dekat. 2 lokasi sebelumnya, peninggalan berupa yoni, sedangkan lokasi ketiga, peninggalannya berupa lingga.
Sangat masuk akal jika saya dan team berpendapat bahwa dahulu kala, lokasi ini merupaka sebuah pemukiman yang cukup taat dalam menjalankan peribadatan atau pemujaan, serta masyarakatnya tergolong cukup padat. Lokasi yang masing masing erada dekat dengan sungai, sangat memungkinkan bahwa mereka bermukim di sepanjang sungai, untuk mempermudah kehidupan mereka.
Kemungkinan lain adalah berhubungan dengan sebuah batas tata pemerintahan suata kerajaan. karena tepat di balik pegunungan Menoreh ini, telah masuk ke wilayah Purworejo sekarang, yang konon dulunya terdapat kerajaan Bagelen, era Medang Gili, yang kemudian setelah melewati masa, muncul pemimpin kerajaan besar bernama  Raja Dyah Balitung, era Medang Kamulan, terjadi penataan wilayah, antara Loano, Menoreh, Budur, dan Boko. konon cerita tersebut menurut sebuah kitab sejarah Wono Larangan, yang keberadaan kitab tersebut hingga kini masih dirahasiakan.
Adakah kemungkinan kemungkinan yang lain? tentu saja.















No comments:

Post a Comment