Penamaan suatu tempat bisa terinspirasi dari banyak hal.
Adanya sosok mistis danyang desa kadang melatarbelakangi pemberian nama sebuah
desa.
Hal itu mungkin juga terjadi di Desa Gedaren, Ponjong, tak terlepas dari nama danyang desa, yakni
Dewi Siti Sundari alias Gendari.
DEWI SITI SUNDARI
Dewi Sitisundari Putri Prabu Kresna dan besuamikan Raden
Angkawijaya. Ketika Raden Angkawijaya tewas didalam perang Baratayuda, Dewi
Siti sundari bela dengan jalan bunuh diri dekat jenazah suaminya. Jaman dulu
para istri umumnya memang bela mati, kalau suami tewas dalam perang. Adat ini
terdapat juga di sebagar Indonesia, tetapi kemudian dilarang.
Astina dan Pandawa terhitung kerabat dekat, Merek keturunan
dua saudara 1aki-laki, jadi satu sama lainnya masih saudara sepupu.
Tetapi hingga pecahnya perang Baratayuda, hidup kedua
keluarga itu selalu bermusuhan. Lebih-lebih sesuudah Prabu Baladewa memihak
pada Astina, semakin menjadilah permusuhan itu.
Karena Baladewa memihak pada Astina. murkalah dia, ketika
Sitisundari akan diperistri Angkawijaya, sebab dia bermaksud menjodohkan putri
itu dengan seorang keturunan dari pihak Astina. Oleh sebab itu berperanglah
Pendawa dan Astina.
Setengah orang mengatakan, bahwa hubungan antara Pendawa
dengan Korawa (Astina) dapat diibararkan hubunga antara lahir dengan batin.
Secara lahir kedua keluarga hidup bersama seakan- akan tak ada persoalan
apa-apa antara mereka, tetapi secara batin mereka pecah oleh
pertentangan-pentetangan. Dikembalikan pada kehidupan orang seorang, bahagialah
ia yang bisa menserasikan hidup lahirnya dengan hidup batinnya.
No comments:
Post a Comment