Friday, February 21, 2020

Arca Dewi Parwati di Gedaren



Penamaan suatu tempat bisa terinspirasi dari banyak hal. Adanya sosok mistis danyang desa kadang melatarbelakangi pemberian nama sebuah desa.
Hal itu mungkin juga  terjadi di Desa Gedaren, Ponjong,  tak terlepas dari nama danyang desa, yakni Dewi Siti Sundari alias Gendari.
DEWI SITI SUNDARI
Dewi Sitisundari Putri Prabu Kresna dan besuamikan Raden Angkawijaya. Ketika Raden Angkawijaya tewas didalam perang Baratayuda, Dewi Siti sundari bela dengan jalan bunuh diri dekat jenazah suaminya. Jaman dulu para istri umumnya memang bela mati, kalau suami tewas dalam perang. Adat ini terdapat juga di sebagar Indonesia, tetapi kemudian dilarang.
Astina dan Pandawa terhitung kerabat dekat, Merek keturunan dua saudara 1aki-laki, jadi satu sama lainnya masih saudara sepupu.
Tetapi hingga pecahnya perang Baratayuda, hidup kedua keluarga itu selalu bermusuhan. Lebih-lebih sesuudah Prabu Baladewa memihak pada Astina, semakin menjadilah permusuhan itu.
Karena Baladewa memihak pada Astina. murkalah dia, ketika Sitisundari akan diperistri Angkawijaya, sebab dia bermaksud menjodohkan putri itu dengan seorang keturunan dari pihak Astina. Oleh sebab itu berperanglah Pendawa dan Astina.

Setengah orang mengatakan, bahwa hubungan antara Pendawa dengan Korawa (Astina) dapat diibararkan hubunga antara lahir dengan batin. Secara lahir kedua keluarga hidup bersama seakan- akan tak ada persoalan apa-apa antara mereka, tetapi secara batin mereka pecah oleh pertentangan-pentetangan. Dikembalikan pada kehidupan orang seorang, bahagialah ia yang bisa menserasikan hidup lahirnya dengan hidup batinnya.


























No comments:

Post a Comment