Sebuah catatan Belanda menyebutkan bahwa terdapat beberapa temuan benda bersejarah dengan latar agama Budha di wilayah ini.
Saat kami mengunjunginya, tinggal beberapa potong bagian yang tersisa. Menurut keterangan warga yang ditemui, dulu pernah ditemukan bebatuan dengan bentuk bentuk tertentu yang unik, serta beberapa arca, namun keberadaannya kini sudah tidak lagi di tempat itu.
Dalam kunjungan kami, hanya menemukan fragmen stupa terbuat dari batu putih, dalam beberapa ukuran. Masih cukup jelas hiasan yang ada di potongan potongan batu itu. Setelah cukup “milang-miling” dan mengagumi hasil karya nenek moyang jaman bahuela itu, timbul keinginanku untuk me-reka ulang, kira kira sebesar apa bangunan stupa itu pada masanya, berdasarkan temuan yang ada.
Jika sebuah potongan batu stupa dengan ukuran lengkung sekian derajat, maka kemudian aku buat garis imajiner yang mengikuti arah lengkung batu tersebut, hingga bertemu dari ujung ke pangkalanya, hingga membentuk sebuah lingkaran besar. Wow!!!! Cukup besar. Aku ambil meteran dan segera ukur garis tengahnya. 250 cm. Atau 2 meter 50 centi. Sekitar itu. Itu baru berdasarkan sebuah potongan batu stupa yang labih kecil, karena masih ada potongan batu serupa, dengan hiasan lebih banyak dan ukuran batu yang lebih besar. Hmmmm....... luar biasah!!!!!
Aku tak sanggup membayangkan lebih jauh lagi tentang kira kira seberapa besar stupa itu pada jamannya, dan seberapa tingginya. Dan jika stupanya sebesar itu, sebesar apakah bangunan yang ada semuanya, seutuhnya. Aku hanya berdecak decak sambil geleng geleng kepala. Betapa luar biasa nenek moyang kita....
Sementara temanku hanya cengengas – cengenges saja. Hmmmmm.........
No comments:
Post a Comment