Jongke Kidul. Demikian nama desanya. Aku tak begitu asing dengan wilayah ini karena aku sering ikut latihan badminton di desa ini. Saat ku datang, ku disambut tuan rumah dengan sangat ramah. Dipersilakan masuk, duduk, diceritakannya tentang sejarah keluarga, sejarah batu batuannya, serta disodorinya aku sebuah buku berbahasa Inggris.
Mungkin karena tau aku tak begitu paham bahasa inggris, langsung Beliau tunjukkan lembarannya.. terbaca olehku sebuah kalimat yang diwarnai hijau, “Jongke near Mlati”.
Stupa semacam ini ditemukan di Jongke dekat Mlati, 7 km utara Jogja, Kalibening (Kalasan), Muncar dekat Banyuwangi di Jawa Timur, Pejeng di Bali, dan ibukota tua Sriwijaya dekat Palembang, Sumatra Selatan.
Saya takjub. Jongke rupanya adalah nama desa tua, bahkan sudah tersebut pada tahun 900. Kalo saya tak salah baca dan mengartikan.
Dari situlah aku baru mengetahuinya bahwa memang konon menurut cerita beberapa warga yang berhasil ditemui, dulu terdapat Candi Jongke. Candi yang berada di desa tersebut. Melihat banyak batuan yang ada di desa ini, aku pikir wajar dan kemungkinan itu bisa saja terjadi.
Berharap akan ada sebuah rekontruksi atau apalah namanya, agar menjadi wujud dan jadi monumen untuk diketahui generasi mendatang.
No comments:
Post a Comment