Berada di Kantor Kecamatan kalibawang. Diperkirakan peninggalan jaman kerajaan abad 9. hanya ada 3 buah. Arca Durga, Yoni, dan Lingga semu.
Durgamahasisuramardhini yang merupakan gabungan dari kata
Durga, Mahisa, Asura, dan Mardhini. Arca Dewi Durga memiliki banyak tangan,
lebih dari 8, 12 atau pada beberapa arca sampai dengan 16. Dewi Durga adalah
nama sakti atau istri Dewa Siwa, Mahisa adalah kerbau, Asura berarti raksasa,
sedang Mardhini berarti menghancurkan atau membunuh. Jadi,
Durgamahasisuramardhini berarti Dewi Durga yang sedang membunuh raksasa yang
ada di dalam tubuh seekor kerbau. Durga merupakan tokoh dewi yang terkenal di
India, dan juga sangat di puja-puja dalam agama Hindu. Dia dipuja di musim
gugur pada pertengahan kedua bulan Asvina di propinsi India Timur Laut.
Dewi Durga pembunuh mahisa (kerbau) yang penjelmaan asura
(raksasa musuh para dewa yang sering menyerang khayangan). Dewi Durga
ditugaskan untuk menghalau asura. Asura bisa menjelma jadi berbagai macam
bentuk, misalnya gajah, singa, kerbau. Sebelum muncul wujud aslinya, diwujudkan
dengan mahisa (kerbau). Setelah mahisa dibunuh ditombak dengan trisula, muncul
wujud aslinya (asura). Menjelma keluarnya dari ubun-ubun (kepala).
Sebagai dewi yang digambarkan sedang berperang, Durga
membawa senjata. Tangan atasnya membawa cakra dan yang dibekali oleh dewa
wisnu. Dia juga bawa pedang yang panjang dan busur panah dengan mata panahnya.
Tangan sebelah kanan depan menarik ekor dari kerbau (mahisa yang sudah mati).
Tangan kiri menjambak rambut asura. Tangan lainnya bawa pitaka (perisai) dan
Cangka, dibuat dari cangkang kerang pemberian Dewa Wisnu. Durga digambarkan
dalam adegan kemenangan setelah berhasil mengalahkan asura yang berubah bentuk
seperti kerbau yang sangat besar.
Menurut naskah Devi Mahatya, diceritakan bahwa para dewa
pada suatu ketika dikalahkan oleh para asura atau raksasa dibawah pimpinan
Mahisasura. Para dewa memohon pertolongan Dewa Siwa dan Dewa Wisnu untuk dapat
mengalahkan dan mengusir para asura yang telah mengganggu khayangan. Mendengar
peristiwa yang menimpa para dewa, Dewa Siwa dan Dewa Wisnu menjadi sangat marah
akan perbuatan para asura, sehingga dari mulut mereka keluar lidah api yang
menyala-nyala. Lidah api juga keluar dari tubuh dewa-dewa yang lain. Kekuatan
lidah api bergabung menerangi semua penjuru yang akhirnya mengumpulkan dan
membentuk tubuh seorang wanita yang sangat cantik dan jadilah Dewi Durga.
Siwa memberikan Trisulanya, Wisnu memberikan Cakra, Baruna
memberikan sebuah Sangkha dan Pasa, kalung mutiara dan sepasang pakaian yang
tidak bisa rusak, Agni memberikan tombak, Maruta memberi busur dengan anak
panahnya, Indra memberi Fajra dan Ganta, Yama memberi Kamandalu, Kala memberi
pedang dan perisai, Vivakarma memberi kapak yang mengkilap beserta senjata dan
baju sirah yang tidak tembus senjata, Himavat memberikan seekor singa sebagai
wahana, Kuwera memberi mangkuk yang penuh dengan anggur, dan Sesa memberikan
sebuah kalung ular yang dihiasi dengan permata yang besar.
Melalui Dewi Durga, para dewa akhirnya berhasil mengalahkan
Mahisasura dengan menginjak lehernya. Dari kepala atau mulut Mahisa keluar
wujud Asura-raksasa dan segera dibunuhnya.
Berdasarkan latar belakang cerita tersebut,
Durgamahasisuramardhini biasa digambarkan sedang membunuh Mahisasura, dengan
jumlah tangan yang bervariasi, trisula menusuk di leher mahisa. Dia memiliki
tiga mata, dada membusung, pinggang ramping, dan berdiri dalam sikap
Tribhangga, rambut Jatamahkota, sedang Asura digambarkan dalam bentuk kerbau
dengan darah mengalir di lehernya, berbaring di bawah kaki durga. Pada beberapa
arca dewi Durga kaki kanannya biasanya
digambarkan berada diatas singa, sedang kaki kirinya menginjak punggung kerbau,
dan singa digambarkan sedang mencakar kerbau. Di candi-candi, ia biasanya
menempati relung sebelah utara.
Yoni (Sanskerta: योिन;
yoni) adalah kata yang mempunyai arti bagian/tempat (kandungan) untuk
melahirkan. Kata ini mempunyai banyak arti, di antaranya adalah sumber, asal,
sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air,
dan lain-lain. Dalam buku Kama Sutra dan dalam kaitannya dengan batu candi,
yoni berarti pasangan lingga yang merupakan simbol dari alat kelamin wanita.
Pasangan lingam-yoni dalam arti ini juga dikenal pada situs sejarah warisan
dunia Mohenjo-daro di Pakistan. Yoni merupakan sebuah objek cekung atau
berlubang, yang melambangkan kemaluan wanita (vagina). Objek ini merupakan
lambang kesuburan. Di beberapa daerah di Indonesia yoni disebut juga lesung
batu karena menyerupai sebuah lesung yang terbuat dari batu.
Lingga semu
No comments:
Post a Comment