Saturday, September 1, 2018

Situs Rewulu Kulon

 Pagi yang sejuk. Mendung menggantung di bumi Gamping.  Aku sengaja berangkat pagi karena kepenasaranku terhadap sebuah berita tentang bebatuan peninggalan jaman kerajaan jaman dahulu kala yang lokasinya sangat dekat dengan domisiliku.
Setelah beberapa urusan  selesai, segera ku pacu motorku menuju lokasi tujuan. Lokasi yang sama sekali tak asing bagiku. Sebagai penjual keliling, tentu aku pernah menjelajah tempat itu. Sebuah pasar tradisional yang tak lekang oleh waktu. Dengan aneka barang dagangan dan jamu tradisional yang ternyata sangat mujarab, terbukti dengan ponakanku yang dulunya hampir setiap bulan keluar masuk rumah sakit karna oleh dokter divonis asma, alergi makanan ini dan itu, dan entah apalagi.
Karena mendapat petunjuk  dari seseorang untuk mencoba memberikan ramuan dari pohon inggu untuk mengobati ponakanku, dimana ramuan tersebut hanya di dapat di pasar pasar tradisional, yang kebetulan dekat dengan domisiliku, maka aku serring ke pasar tersebut.
Ternyata, ramuan tersebut terbukti ampuh. Ponakanku sembuh, tak pernah keluar masuk rumah sakit lagi. Yah.... ramuan dari pohon itu ku dapat dari penjual obat tradisional di pasar Bibis, Sidokarto, Godean, Sleman.
Kembali ke rasa penasaranku. Dengan petunjuk seadanya, aku menyusuri setiap relung gang di desa itu. Beberapa kali harus bertanya, dan beberapa kali pula harus bolak balik arah. Setelah berbelok belok di gang gang sempit, sampailah aku di sebuah halaman yang lumayan luas, dengan beberapa pohon tumbuh disana. 
Sebuah batu yoni berukuran sekitar 95 cm x 95 cm, dengan cerat kurang lebih 40an cm, berada di atas sebuah yoni dengan ukuran sedkit lebih kecil, sekitar 60an cm x 60an cm, dengan cerat sekitar 20an, dan badan yoni kecil itu setengahnya terbenam di dalam tanah.
Konon, yoni tersebut telah berada di tempat itu sejak jaman dahulu kala. Tidak ada keterangan dari mana batuan itu berasal.  Tak jauh dari temapat itu, terdapat batu bata berukuran cukup besar sekitar ukuran batako jaman sekarang ( 10 x 20 x 40 ), berjumlah ratusan, serta batu batuan candi yang cukup banyak pula. Kini sudah dipendam lagi, sedangkan arca dan artefak lain yang dinilai lebih berharga dan penting, sudah diamankan.
Dari situ, aku mendapat petunjuk tentang yoni seperti itu di lokasi lain, masih dalam lingkup desa yang sama. Segera ku pamit dan mencari yoni kecil dimaksud. Keluar gang lagi, tengak tengok, dan....nah!!! 
Nampak olehku sebuah batu kotak di kebon. Langsung ke dekati, poto cekrak cekrek, tak lupa ambil meteran. Sekitar 50 x 50, dengan cerat panjang 20an cm. Tinggi yangterlihat di permukaan tanah, sekitar 20an cm. Setelah cukup, aku menemui pemilik lahan. Dari Beliau dapat info lagi tentang batu yang sama, namun berukuran lebih besar. Di desa yang sama pula. Hmmmmm......... aku menarik nafas panjang.......
Pikiranku menduga duga, merangkai rangkai. Ada 3 yoni di lokasi yang cukup berdekatan, ditemukan pula arca dan artefak, batu batu beukuran besar yang berjumlah ratusan serta batuan candi yang cukup banyak pula dan berlokasi sama dengan
batu bata.
Tempat apakah pada jaman dahulu kala? Pada jaman kejayaannya?




















No comments:

Post a Comment