Pagi yang sejuk. Mendung menggantung di bumi Gamping. Aku sengaja berangkat pagi karena
kepenasaranku terhadap sebuah berita tentang bebatuan peninggalan jaman
kerajaan jaman dahulu kala yang lokasinya sangat dekat dengan domisiliku.
Setelah beberapa urusan selesai, segera ku pacu motorku menuju lokasi
tujuan. Lokasi yang sama sekali tak asing bagiku. Sebagai penjual keliling,
tentu aku pernah menjelajah tempat itu. Sebuah pasar tradisional yang tak
lekang oleh waktu. Dengan aneka barang dagangan dan jamu tradisional yang
ternyata sangat mujarab, terbukti dengan ponakanku yang dulunya hampir setiap
bulan keluar masuk rumah sakit karna oleh dokter divonis asma, alergi makanan
ini dan itu, dan entah apalagi.
Karena mendapat petunjuk dari seseorang untuk mencoba memberikan ramuan
dari pohon inggu untuk mengobati ponakanku, dimana ramuan tersebut hanya di
dapat di pasar pasar tradisional, yang kebetulan dekat dengan domisiliku, maka
aku serring ke pasar tersebut.
Ternyata, ramuan tersebut terbukti ampuh. Ponakanku sembuh,
tak pernah keluar masuk rumah sakit lagi. Yah.... ramuan dari pohon itu ku
dapat dari penjual obat tradisional di pasar Bibis, Sidokarto, Godean, Sleman.
Kembali ke rasa penasaranku. Dengan petunjuk seadanya, aku
menyusuri setiap relung gang di desa itu. Beberapa kali harus bertanya, dan
beberapa kali pula harus bolak balik arah. Setelah berbelok belok di gang gang
sempit, sampailah aku di sebuah halaman yang lumayan luas, dengan beberapa
pohon tumbuh disana.
Sebuah batu yoni berukuran sekitar 95 cm x 95 cm, dengan
cerat kurang lebih 40an cm, berada di atas sebuah yoni dengan ukuran sedkit
lebih kecil, sekitar 60an cm x 60an cm, dengan cerat sekitar 20an, dan badan
yoni kecil itu setengahnya terbenam di dalam tanah.
Konon, yoni tersebut telah berada di tempat itu sejak jaman
dahulu kala. Tidak ada keterangan dari mana batuan itu berasal. Tak jauh dari temapat itu, terdapat batu bata
berukuran cukup besar sekitar ukuran batako jaman sekarang ( 10 x 20 x 40 ),
berjumlah ratusan, serta batu batuan candi yang cukup banyak pula. Kini sudah
dipendam lagi, sedangkan arca dan artefak lain yang dinilai lebih berharga dan
penting, sudah diamankan.
Dari situ, aku mendapat petunjuk tentang yoni seperti itu di
lokasi lain, masih dalam lingkup desa yang sama. Segera ku pamit dan mencari
yoni kecil dimaksud. Keluar gang lagi, tengak tengok, dan....nah!!!
Nampak
olehku sebuah batu kotak di kebon. Langsung ke dekati, poto cekrak cekrek, tak
lupa ambil meteran. Sekitar 50 x 50, dengan cerat panjang 20an cm. Tinggi yangterlihat
di permukaan tanah, sekitar 20an cm. Setelah cukup, aku menemui pemilik lahan. Dari
Beliau dapat info lagi tentang batu yang sama, namun berukuran lebih besar. Di desa
yang sama pula. Hmmmmm......... aku menarik nafas panjang.......
Pikiranku
menduga duga, merangkai rangkai. Ada 3 yoni di lokasi yang cukup berdekatan,
ditemukan pula arca dan artefak, batu batu beukuran besar yang berjumlah
ratusan serta batuan candi yang cukup banyak pula dan berlokasi sama dengan
batu
bata.
Tempat apakah pada jaman dahulu kala? Pada jaman kejayaannya?
No comments:
Post a Comment