Tuesday, February 14, 2012

REFLECTION of WHITNEY HOUSTON


Keluarga Whitney Houston mengatakan, penyebab kematian penyanyi tenar ini kemungkinan besar adalah karena kombinasi obat antidepressivum Xanax, tablet-tablet lain dan alkohol. Demikian tertulis di situs entertainment TMZ.
Whitney Houston Ahad ditemukan tewas di bak mandi kamar hotelnya di Los Angeles. Ia berada di sana untuk menghadiri acara pemberian Grammy-awards. Petugas otopsi konon memberi tahu keluarga Whitney, tidak masuk akal kalau sang penyanyi mati karena terbenam air. Soalnya di paru-parunya tidak banyak ditemukan air.  Sangat mungkin ia sudah meninggal sebelum kepalanya terbenam air. 
TMZ menulis pula, bukan pengawal yang menemukan Whitney tapi seorang bibinya. Bibinya meletakan gaun yang akan dikenakan Whitney malam itu di atas ranjang kemudian keluar kamar hotel selama setengah jam. Ketika ia masuk kamar lagi tanpa menjumpai Whithney, si tante masuk kamar mandi. Ia segera mengeluarkan sang penyanyi dari kamar mandi dan mencoba melakukan reanimasi. (Radio Nederland Wereldomroep Indonesia, Diterbitkan 13 Februari 2012 - 2:17pm)
Demikian sebuah berita mengejutkan dari  Radio Nederland Wereldomroep Indonesia. Sempat beberapa waktu sebelum kejadian, beberapa media memberitakan bahwa Sang Tokoh ini tengah mengalami kesulitan keuangan (bangkrut), hingga album yang belum beredar di pasaran pun, telah diminta royaltinya, untuk memenuhi kebutuhan perilakunya sebagai seorang  bintang.

Ada beberapa hal yang menarik. Yang sangat menarik perhatian adalah ditemukannya fakta bahwa Sang Tokoh mengkonsumsi obat jenis antidepressivum,  yaitu Xanax. Golongan obat keras dan sangat terbatas di negara kita Indonesia Raya. Obat ini adalah termasuk golongan psikotropika, yang berguna untuk meredam depressi bagi tubuh, memberikan efek tenang bagi organ organ di dalamnya. Penggunaannya pun harus sangat hati hati, harus dibawah pengawasan dokter.

Namun  hal seperti  itu, nampaknya tak berlaku bagi para bintang selebritis, dimana mereka mempunyai segalanya, dan sanggup membeli apa saja. Pertanyaannya adalah, dari mana dia dapatkan obat semacam itu? Apabila dari dokter pribadinya, apakah mungkin seorang dokter akan dengan mudah memberikan obat semacam itu pada seseorang, walaupun dia adalah pasien di bawah pengawasannya? Apabila iya, apakah motif dibaliknya? Sekilas teringat akan kasus kematian Michael Jackson. Garis besar yang sama adalah terjadinya overdosis obat tertentu.

Kemungkinan yang lain adalah,apabila obat semacam itu dia peroleh bukan dari dokternya, dari manakah? Pasar gelapkah? Pengedarkah? Kita tentu maklum dengan dunia dunia selebritas seperti itu. Hal demikian pun,  mungkin juga terjadi di negara kita, Indonesia Raya. Namun permakluman seperti ini, bila terjadi pembiaran, akan terjadi permakluman permakluman lainnya, yang ujung ujungnya adalah generasi penerus yang menjadi korban, dan dalam skala besar, sebuah negara akan hancur karenanya.

Tak ada dalam sejarah dunia manapun, sebuah negara akan menjadi besar karena narkoba. Di negara kita, rasanya kita tak perlu heran. Barang barang haram seperti golongan diatas dan sejenisnya, tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya, seperti yang pernah di tayangkan di Jakarta Lawyer Club belum lama ini.

Bahkan dalam acara tersebut, diungkapkan bahwa memang peredaran barang barang seperti itu, ada sebuah kekuatan yang mengaturnya, bahkan dari aparat sendiri pun, sebenarnya mereka mengetahui. Pertanyaan selanjutnya adalah, apabila aparat telah mengetahui, mengapa belum ada tindakan yang cukup berarti untuk memberangus aktivitas itu.apakah harus menunggu korban,atau adanya aduan / laporan dari masyarkat?
Hal  seperti ini BUKAN DELIK ADUAN.  

Monday, February 13, 2012

Polemics of Sadahurip (compared with the lost atlantis theory)


Sebuah kewajaran yang terjadi bila terdapat sebuah peristiwa  baru, atau sebuah penemuan baru (discovery), akan berdampak pada masyarakat, setidaknya pada para ilmuwan dan pemerhati yang peduli. Demikian juga dengan yang terjadi dengan Gunung  Sadahurip, Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Bermula dari sebuah kecurigaan dari segi bentuk gunung yang cukup simetris, hingga menyerupai bentuk sebuah pyramid, yang semakin lama semakin  mengemuka,dan menariki perhatian hingga pihak Istana Negara menerjunkan team khusus untuk melacak kebenaran berita tersebut.

Dalam beberapa diskusi yang membahaa tentang kemungkinan adanay pyramid di dalam Gunung Sadahurip itu, memang sampai sekarang belum menemukan titik temu. Dari pihak scientisc, bersikeras bahwa gunung tersebut adalah murni bentukan alam, sedangakan dari pihak lain, meyakini bahwa gunung tersebut, perlu dikaji dan diteliti lebih dalam dan seksama, karena melihat dari pengamatan baik bentuk, struktur bangunan dan keadaan sekitar, tidak menutup kemungkinan adanya pyramid di bawah gunung tersebut.

Kalau kita menengok ke belakang dan melihat beberapa rujukan sejarah bumi ini, rasanya keberadaan pyramid di gunung tersebut bukanlah hal yang mustahil. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Profesor Santos, ahli fisika nuklir, yang melakukan penelitian dengan pendekatan dari segi ilmu geologi, astronomi, archeology, lingusitik, ethnologi dan comparative mythology, rasanya kemungkinan itu bisa saja terjadi.

Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’.

Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani.
Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa.

Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan.

Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene).
Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut.Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia.

Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi.

Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis.

Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang.
Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa.

Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan.

So, kemungkinannya adalah, bahwa Pulau Jawa yang ada di Indonesia pada jaman dahulu kala, adalah menyatu dengan daratan daratan yang ada sekarang ini di belahan dunia, seperti benua afrika dan amerika selatan, tempat suku maya bermukim. Dan ada kemungkinan bahwa di Indonesia ada juga peninggalan atau artefak yang mirip sekali dengan yang ditemukan di benua benua lain. Hal ini mengingat bahwa Indonesia adalah pusat dari kebudayaan dunia, menurut Profesor Santos.

Jadi, kenapa tidak penelitian ini dilanjutkan????

Sunday, February 12, 2012

JANJI SABDO PALON (sebuah refleksi)


Indonesia, adalah negara yang pada jaman dahulu terdiri dari kerajaan kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majaphit, yang hampuir semuanya berkeyakinan pada paham animism dan dinamisme. Adalh sangat masuk akal pada saat itu, dimana manusia yang merasa sebagai makhluk, juga mempunyai perasaan bahwa ada sesuatu kekuatan  luar biasa yang tak dapat di nalar oleh mereka, bahkan hingga sekarang pun, masih terlalu banyak kekuatan dan peristiwa yang terjadi yang tak dapat dicerna oleh logika dan nalar kita sebagai manusia yang sangat terbatas ini, bila kita menyadarinya.

Hingga wajarlah bila kemudian muncul paham seperti  itu, dimana setidaknya, mereka percaya bahwa ada kekuatan besar yang mampu mengatur dan mengendalikan alam semesta ini. Lihatlah peristiwa peristiwa alam yang terjadi dalam sekala yang cukup besar, seperti tsunami, gempa bumi, dan meletusnya gunung  berapi.

Kita boleh menengok jauh ke belakang, disaat masa kerajaan Majapahit, dimana dibalik kejayaan dan keberhasilan yang cemerlang kerajaan terbesar di Indonesia ini, dibaliknya ada sebuah kekeuatan yang sangat besar, yang mampu  sadar maupun tidak, mampu membangun sendi sendi kehidupan manusia pada kala itu, melalui titah raja. Sebuah kekuatan yang dapat dipersonifikasikan sebagai wujud manusia ataupun dewa, dengan sebutan Sabdo Palon.

Sosok ini, yang konon bermukim di Gunung Tidar, telah terbang karena sebuah utusan yang diterimanya, agar terbang meuju timur, untuk mengabdi dan menjaga keseimbangan di kerajaan Majapahit pada jaman itu. Adapun sosok itu, kemudian lengser dari kewajibannya untuk mengasuh para raja, karena menjelang lunturnya masa kejaayaan kerajaan itu, kaum bangsawan cenderung untuk berbuiat kejam dan aniaya terhadap rakyatnya. Sosok ini tak tahan melihat keadaan yang terjadi, sehingga setelah terjadinya Perang Bubat, sosok ini memilih untuk bertapa di Gunung Lawu, dan berjanji untuk menjadi pengasuh rakyat jelata, bukan penguasa lagi.

Berbagai macam cara dilakukan oleh bangsawan Majapahit, bahkan sang raja pun turut serta membujuknya hingga ke padepokan di Gunung Lawu, agar bersedia menjadi “pemomong” mereka untuk mengembalikan kejayaan  kerajaan yang telah mulai tenggelam. Namun, darah yang tertumpah telah melebihi batas, kepentingan penguasa telah memberanguskan hak hak rakyat jelata, yang cenderung tak tahu apa apa. Yang mereka tahu hanyalah mencukupi kebutuhan mereka sehari hari, demi anak dan cucu mereka, demi masa depan yang lebih baik.

Namun sebelum Sang Raja mohon pamit diri, sosok ini berjanji, bahwa suatu saat akan kembali., setelah 500 tahun, akan mulai menyebarkan agama budi, yaitu sebuah keyakinan yang berpijak kepada siapakah kita manusia, dimana kita dilahirkan, siapa para pendahulu kita, dan apa yang harus dilaukan untuk menjaga bumi dan semesta. Kita tak boleh melupakan hal hal seprti itu, apalagi meninggalkan apa yan g telah nenek moyang kita bangun dalam segala sendi kehidupan.

Sosok itu akan membuat  suatu tanda bila dia telah kembali, yaitu dengan meletusnya Gunung Merapi, dan laharnya akan mengalir kea rah barat daya. Akan terjadi rentetan peristiwa lainnya yang mengerikan. Semuanya itu adalah peringatan pada umat manusia, bahwa dunia ini ada yang menciptakannya.  
Jadilah orang yang selalu “eling lan waspada.” Nisacaya akan luput dari mara bahaya.

HUKUM JAHILIYAH (dari Syekh Ali Jaber)


Tertarik ku pada sebuah acara yang kali ini lain dari biasanya. Hukum Jahiliyah, apalagi ini? Dipaparkan dimuka bahwa hukum di buat untuk manusia agar manusia lebih teratur dalam segala hal, sehingga perilaku yang ada dimasyarakat lebih tertata, dengan norma dan garis yang jelas. Demi apa? Demi manusia itu sendiri, demi lingkungan, dan demi alam semesta.

Hukum, yang pada wujudnya sering kali berupa peraturan, baik tertulis maupun tidak, yang hidup dalam tata pergaulan manusia, adalah untuk lebih memudahakn bagi manusia untuk lebih jelas gari garis mana yang boleh dan tidak boleh dilintasi. Peraturan dibuat lebih simple dan tertulis, itulah wujud yang paling memudahkan untuk manusia agar dapat dicerna dan dilaksanakan dengan sebaik baiknya.  Ada sebuah pemeo yang menurutku adalah bodoh. “peraturan di buat untuk dilanggar”. Entah apa yang ada di pikiran orang yang pertama kali mencetuskan pemeo itu, atau orang yang mengikuitnya.

Peraturan, sering kali dibuat oleh penguasa, yang mempunyai legitimasi dan kewenangan untuk itu, dan berlaku umum, untuk semua manusia yang berada dalam wilayah yurisdiksinya. Sehingga, peraturan yang ada, seharusnya dibuat sedemikian adilnya, hingga memenuhi perasaan keadilan masyarakat. Peraturan, juga harus mempunyai upaya penegakan yang jelas dan tegas, sehingga apabila terjadi sebuah pelanggaran, sanksi yang dikenaakn adalah jelas, dan berlaku bagi siapa saja, entah penguasa, maupun rakyat jelata.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahawa apabila anak keayangannya mlakukan tindakan pencurian, Beliau sendiri yang akan memotong tangannya. Bagi kita, mungkin tak harus se extreme itu dalam pelaksanaan aturan hokum pencurian, toh tiap Negara mempunyai peraturan yang berbeda beda, yang dirasa bias mencukupi rasa keadilan yang ada di Negara masing masing.

Keadilan, sangatlah penting dalam peraturan. Karena keadilan ini tidak hanya normative, tetapi kadang juga subyektif. Dengan keadilan yang diselewengkam, jangankan  sebuah negara atau masyarkat, di dalam keluargapun, apabila keadilan ini tidak dipenuhi, akan terjeadi sengketa sesama keluarga.

Dalam paparan selanjutnya tentang adil ini, dikemukakan bahwa setiap negara harus adil terhadap semuanya, ya rakyatnya, ya penguasanya.

“Bahkan negara kafirpun, apabila mereka memperlakuakn hukum dengan seadil adilnya kepada semua, nisacaya Allah akan mensejahterakan negara itu.
Sebaliknya, negara muslim pun, bila peraturan berat sebelah, bila penguasa melakukan kesalahan dan pelanggaran, hukum tak dilaksanakan, sedangakn bila rakyat jelata, hukum akan tegas sekali mengiris mereka, niscaya Allah akan menghukum negara itu. Inilah yang disebut dengan Hukum Jahiliyah” paparannya dengan sangat tegas.

Astaghfirullah…… apakah negara kita, Indonesia Raya yang sangat kita cintai ini, telah mulai  masuk ke dalam ranah hukum yang demikian?????

Lindungi kami Ya Allah……

Friday, February 10, 2012

STRANGEST VICTIM OF FACEBOOK, on the road.

Facebook, should be used very wisely, in order to avoid the things that we do not want, and could be wierd! Just like this picture below! BE WISE PAL......
picture taken from 4 meters behind object, riding motorcycle with 50km/hour.
Picture with high quality, size 1600 X 1200
Resolution on 100 pixel/inch
Location on the road of Piyungan - Prambanan.