Sesuai dengan namanya, candi ini terletak di bukit
Wukir yang oleh masyarakat sekitarnya dikenal dengan nama Gunung Wukir.Secara
administratif Candi Gunung Wukir berada di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih,
Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Candi ini berada di tengahnya rerimbunan vegetasi
yang masih menyelimuti bukit Gunung Wukir. Untuk mencapai lokasinya diperlukan
perjuangan ekstra karena belum adanya akses jalan. Bagi siapa saja yang ingin
mencapai candi tersebut diperlukan upaya ekstra karena harus melewati jalan setapak
yang masih berupa tanah. Anda akan melewati perkebunan rakyat dan semak untuk
menaiki bukit dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut
tersebut.
Candi Gunung Wukir merupakan candi Hindu yang
ditandai dengan adanya Yoni dan arca Nandi. Yoni bersama sebuah Lingga adalah
sebagai lambang dewa Siwa. Namun Lingga dimaksud sekarang tidak ada lagi.
Sedangkan arca Nandi (lembu) adalah kendaraannya. Berdasarkan data dari Balai
Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Gunung Wukir terdiri dari tiga
candi.
Candi Utama dengan tiga candi di depannya. Yoni
tersebut terletak di candi Utama, arca Nandi terletak pada candi di depannya
atau pada candi Wahana.Formasi demikian ditemukan juga di kompleks candi
Prambanan. Namun demikian candi- candi ini belum dapat dipugar karena batu-batu
aslinya belum dapat di temukan.
Hal yang menarik dari Gunung Wukir adalah di candi
ini dahulu pernah ditemukan sebuah prasasti yang dikenal dengan prasasti
Canggal yang berangka tahun 732 M, bertuliskan Sansekerta serta berbahasa
Pallawa. Jika merujuk pada prasasti tersebut candi ini merupakan candi tertua
yang dibangun oleh Raja Sanjaya. Masih berdasarkan data dari BPCB Jawa Tengah
pada prasasti itu disebutkan tentang raja Sanjaya yang gagah berani dan
berhasil menaklukkan musuh-musuhnya. Ia adalah pengganti pamannya yaitu raja
Sanna yang gugur di medan perang. Atas keberhasilannya itu ia kemudian
mendirikan sebuah Lingga di atas sebuah bukit.
Kemungkinan lokasi yang dimaksud adalah di candi
ini. Raja Sanjaya yang juga dikenal sebagai Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
adalah anggota dinasti Sailendra yang pernah menguasai Jawa Tengah dengan
kerajaannya bernama Mataram (Hindu). Adapun pendiri dinasti ini adalah Dapunta
Selendra. Raja-raja terkenal dari dinasti ini ialah Sri Maharaja Rakai
Panangkaran yang diduga mendirikan candi Borobudur, Mendut, dan Sewu yang
semuanya adalah candi Budha.
Selain itu juga Sri Maharaja Rakai Pikatan yang
telah mendirikan candi Prambanan (Hindu) dan beberapa candi di Plaosan (Budha)
.Raja-raja dari dinasti ini pada umumnya memeluk agama yang tidak sama. Satu
raja beragama Budha, tetapi penggantinya beragama Hindu. Sehingga banyak
ditemukan candi Budha yang berdekatan dengan candi Hindu. Hal tersebut
menggambarkan toleransi agama telah berkembang di Jawa Tengah sejak masa itu.
tak jauh dari Candi ini, terdapat 2 buah nisan misterius, dimana hingga saat ini tak diketahui siapa yang bersemayam di situ.
Luar biasaaaaahhhhh
Sumber : Candi Gunung Wukir
masih awam saya Pak...
ReplyDelete