Friday, July 20, 2018

Yoni Genderan

Berdasar informasi dari seorang teman yang kebetulan sama sama suka blusuk blusukan, ku dapat informasi tentang sebuah benda peninggalan sejarah di daerah Genderan, Tempel. Setelah ngobrol banyak, dan kemudian aku berpamitan, aku coba cek peta, dan melihat seberapa jauh dengan lokasi kerjaku, Nambongan. Ternyata tidak begitu jauh. Cukup untuk sekedar menengok dan kemudian kembali ke lokasi, atau pas berangkat dari rumah, memutar sedikit.

Hari berikutnya, saat semuanya memungkinkan untuk berangkat pagi, segera aku pacu sepeda motorku menuju desa itu. Sungguh asik bermotoran pagi pagi melewati persawahan. Setelah bertanya untuk meyakinkan arah yang tepat, aku segera masuk ke wilayah desa tersebut. Namun karena tak ada petunjuk lebih jelas lagi dari temanku, aku bertanya pada orang tua yang aku temui di desa itu. Beliau mengerti apa yang aku maksud. Kemudian Beliau bercerita bahwa dulu pernah ditemukan bebatuan seperti yang ku maksud. Jumlahnya cukup banyak. Namun entah sekarang berada di mana. Dari pengamatan mataku, masih ada beberapa yang berserakan di pekarangan. Hingga pembicaraan kami mengerucut pada sebuah batu dengan bentuk yang lebih spesifik, dan ditunjukkan pula dimana keberadaan batu tersebut.


Langsung ku menuju lokasi yang ditunjukkan. Setelah masuk gang, terlihat di pinggir gang itu sebuah batu dengan bentuk kotak, dengan semacam pancuran didepannya. Segera ku ambil kamera. Cekrak...cekrek..... muncullah si pemilik rumah dimana batu itu berada. Menurut si pemilik rumah, batu tersebut sudah berada di tempat itu sejak kakek kakeknya. Pernah didatangi oleh dinas yang berwenang untuk diteliti. Akhirnya, karena alasan tertentu, batu itu tetap ditempatkan di tempat semula. Semoga tetap terjaga dan berguna untuk semuanya.








No comments:

Post a Comment