Berdasar informasi dari seorang teman yang kebetulan
sama sama suka blusuk blusukan, ku dapat informasi tentang sebuah benda
peninggalan sejarah di daerah Genderan, Tempel. Setelah ngobrol banyak, dan
kemudian aku berpamitan, aku coba cek peta, dan melihat seberapa jauh dengan
lokasi kerjaku, Nambongan. Ternyata tidak begitu jauh. Cukup untuk sekedar
menengok dan kemudian kembali ke lokasi, atau pas berangkat dari rumah, memutar
sedikit.
Hari berikutnya, saat semuanya memungkinkan untuk
berangkat pagi, segera aku pacu sepeda motorku menuju desa itu. Sungguh asik
bermotoran pagi pagi melewati persawahan. Setelah bertanya untuk meyakinkan
arah yang tepat, aku segera masuk ke wilayah desa tersebut. Namun karena tak
ada petunjuk lebih jelas lagi dari temanku, aku bertanya pada orang tua yang
aku temui di desa itu. Beliau mengerti apa yang aku maksud. Kemudian Beliau
bercerita bahwa dulu pernah ditemukan bebatuan seperti yang ku maksud. Jumlahnya
cukup banyak. Namun entah sekarang berada di mana. Dari pengamatan mataku,
masih ada beberapa yang berserakan di pekarangan. Hingga pembicaraan kami
mengerucut pada sebuah batu dengan bentuk yang lebih spesifik, dan ditunjukkan
pula dimana keberadaan batu tersebut.
Langsung ku menuju lokasi yang ditunjukkan. Setelah masuk
gang, terlihat di pinggir gang itu sebuah batu dengan bentuk kotak, dengan
semacam pancuran didepannya. Segera ku ambil kamera. Cekrak...cekrek.....
muncullah si pemilik rumah dimana batu itu berada. Menurut si pemilik rumah,
batu tersebut sudah berada di tempat itu sejak kakek kakeknya. Pernah didatangi
oleh dinas yang berwenang untuk diteliti. Akhirnya, karena alasan tertentu,
batu itu tetap ditempatkan di tempat semula. Semoga tetap terjaga dan berguna
untuk semuanya.
No comments:
Post a Comment