Saturday, June 23, 2018

Candi Gembirowati

Situs Gembirowati secara administratif terletak di dusun Watugajah, Desa Girijati, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Bangunan ini diduga oleh masyarakat sekitar sebagai reruntuhan candi, namun sebenarnya adalah sebuah pesanggrahan yang dibangun pada zaman Mataram Islam. Oleh karena itu, penamaan kompleks bangunan ini sebenarnya lebih cocok ke Situs Gembirowati karena bangunan ini merupakan bangunan peninggalan masa Islam bukan masa Hindu-Buddha.
Pesanggrahan Gembirowati adalah salah satu tempat yang digunakan sebagai pesanggrahan oleh Sultan Hamengkubuwono II yang memerintah selama tiga periode pada kurun waktu 1792-1828 M. Pembangunan fisik yang dilakukan oleh Sultan Hamengkubuwono II, hampir semuanya berada di luar kraton berupa pesanggrahan. Rujukan atas keberadaan tempat ini adalah Serat Rerenggan Kraton, yang menyebutkan pesanggrahan hasil seni bangun karya Sultan Hamengkubuwono II berjumlah tiga belas buah, namun yang masih dapat dilacak keberadaan fisiknya tinggal empat buah, yaitu Pesanggrahan Ngarjokusumo, Wonocatur, Purwokusumo, dan Jowinangun.
Berdasarkan cerita rakyat setempat, situs Gembirowati merupakan tempat tinggal Jogobiro yang mempunyai saudara bernama Bambang Sumantri. Jogobiro mempunyai keadaan fisik menyerupai raksasa sedangkan Bambang Sumantri mempunyai keadaan fisik sebagai kesatria. Karena Jogobiro iri terhadap keadaan fisik saudaranya, maka terjadilah peperangan di tempat tersebut.

Cerita lainnya adalah Dewi Citrowati yang menikah dengan kakak kandungnya karena mereka berpisah sejak kecil. Sang kakak yang bernama Sri Dipo Kusumo adalah seorang pertapa yang terpesona saat melihat kecantikan Dewi Citrowati. Hubungan perkawinan satu darah tersebut ternyata diketahui oleh orangtua mereka, sehingga mereka diasingkan di daerah pesisir selatan Pulau Jawa. Putri yang dibuang oleh ayahnya ini kemudian mendirikan pesanggrahan di Gembirowati. Anak dari hasil perkawinan tersebut setelah dewasa mendirikan istana dan menjadi penguasa di Bukit Boko.
Entahlah.....










No comments:

Post a Comment